Minggu, 18 Desember 2011

Kekerasan atau Mencoba Memahami. Pilih mana?

Tuhan memberi kepada kita naluri. Dalam menjawab kekerasan – secara naluri – adalah dengan hal yang sama, yaitu kekerasan pula. Padahal sering kali kekerasan yang kita temui, dibangun oleh ketidakpedulian, ketidaktahuan, atau salah pengertian. Seringkali, bila tiap pihak mengembangkan pengertian lebih baik akan pihak lain, kita tidak akan memiliki alasan untuk marah.
Ketika kita menghadapi kekerasan, sebaiknya kita sisihkan waktu untuk menjelaskan — secara tulus, jelas dan sabar – tanpa rasa sinis dan amarah pula. Letakkan diri kita, pada posisi orang lain. Telusuri cara berfikir dan sudut pandang mereka. Serta jangan mengubur kemarahan dengan dendam
Bagaimana kita bereaksi terhadap kekerasan adalah tergantung pada diri kita sendiri. Kita dapat adu keras – hingga tak seorang pun menang. Hingga semuanya menyesal akan kemarahan yang mereka luapkan. Atau anda dapat memberi pengertian – sehingga anda pun mendapat pengertian.
Pengertian mendinginkan amarah. Pengertian membuka jalan bagi kesepakatan dan kerja sama. Ya. Memang ada orang yang sekedar ingin marah, tak peduli apapun.
Tetapi ada juga yang sebenarnya minta untuk dimengerti.
=========

Ikhlas untuk Memaafkan

Ikhlas memaafkan kesalahan  orang lain adalah suatu perbuatan yang tidak mudah, apalagi jika kesalahan yang dibuatnya adalah suatu kesengajaan untuk menyakiti hati kita. Tapi percayalah keikhlasan kita memaafkan orang yang berbuat salah pada kita akan membuat kita lebih tenang dalam menjalani kehidupan ini.

Kamis, 15 Desember 2011

Terima Kasih Ayah & Ibu

Ibu ….
Kau yang telah mengandung dan melahirkan kami
Engkau pertaruhkan nyawamu demi kami
Engkau menyayangi, melindungi dan mengasuh kami
Sehingga kami menjadi sebesar ini
Ayah .......
Engkau menyekolahkan kami
Engkau mencari nafkah untuk kami
Dan engkau mendidik kami
Sehingga kami menjadi begini
Ayah dan Ibu ......
Terima kasih kami untukmu
Jasamu tak terbalaskan
Kasih sayangmu tak tergantikan
Hanya Doa yang dapat kami berikan
Semoga Tuhan melindungi mu ayah & Ibu

Tips Efektif Menjadi Orang Tua

Tidak semua teori psikologi dapat diterapkan dalam keseharian menjadi orang tua. Menjadi orang tua merupakan salah satu pekerjaan dengan job description yang rumit dan tidak jelas dan diperlukan tanggung jawab yang besar. Untuk menjadi orang tua yang efektif, Anda harus terjun langsung dan belajar dari pengalaman.

Di tangan orang tua, masa depan seorang anak ditentukan. Berbagai hal awalnya dibentuk dari keluarga. Mulai dalam hal kepribadian, sosialisasi, pengendalian diri, penyesuaian terhadap sekitar, kemampuan berfikir, dan hal lain yang turut menunjang keberhasilan dan kemandirian seorang anak. Termasuk keberhasilan mereka sebagai orang tua nantinya. Tips yang dapat digunakan oleh para orang tua yang keduanya bekerja / salah satu tidak bekerja, agar dapat memanfaatkan waktu yang terbatas dengan anak secara efektif dan efesien, antara lain sebagai berikut :

PESAN ORANG TUA UNTUK ANAK2NYA...

Untuk anakku yang kukasihi….
Dengarlah ini, nak….
Mungkin Ayah & Ibu tak bisa memberikanmu harta
Tak juga bisa memberikanmu tahta
Ayah & Ibumu hanya bisa memberikanmu pesan-pesan
Untuk bisa kau jadikan bekal di dalam hidupmu kelak
Agar kau bisa menjadi manusia tegar dan kuat
Dalam menjalani hidupmu
Lebih tegar dan kuat dari Ayah & Ibumu
Tapi tetap peganglah martabat dan nama baik keluarga
“Jadilah pejuang, jangan jadi pengecut….”
Karena dunia sudah cukup penuh sesak dengan pengecut kehidupan
“Jadilah pemaaf dan pengampun, jangan jadi orang bodoh….”
Karena samudera maaf kini sudah mulai dangkal dikikis oleh pengkhianatan
“Jadilah seorang yang menghargai waktu, jangan jadi pengobral janji….”
Karena dunia berputar begitu cepat dan waktu tak dapat berulang kembali
Jikalau engkau sudah merasakan hawa duniawi kelak,
Tetaplah berjaga-jaga senantiasa
Karena apa yang kau lihat dan rasakan kelak
Hanyalah semu belaka
Tetaplah menjadi manusia kuat, tapi jangan sampai jadi manusia angkuh
Tetaplah menjadi manusia sabar, tapi jangan mau dibodohi oleh kehidupan di sekelilingmu
Tetaplah menjadi manusia ikhlas, tapi tetap punya martabat dan harga diri
Tetaplah pasrah pada kehendak Tuhan, tapi tetap terus berjuang demi hidupmu
Ayah & Ibu akan terus menjaga dan mendoakan yang terbaik buatmu, anakku
Dirimulah yang akan mengubur kisah masa lalu orang tuamu dan menanaminya dengan benih kebajikan
Dirimulah yang akan menghantar doa-doa ayah Ibumu dalam rupa kebahagiaan
Karena kelak engkau akan menjadi pendoa bagi Ayah Ibumu….
Karena hanya padamu lah harapan dan cita-cita kami digantungkan
Semoga….
Amin.....

Rabu, 14 Desember 2011

Pesimis dan Optimis

Ada 2 macam manusia dalam menyikapi hidup ini, satu sikap orang yang pesimis dan ke-dua adalah orang yang bersikap optimis.

Tipe pertama orang pesimis, bagi orang pesimis kehidupannya lebih banyak dikuasai oleh pikiran yang negatif, hidup penuh kebimbangan dan keraguan, tidak yakin pada kemampuan diri sendiri, kepercayaan dirinya mudah goyah dan mudah putus asa kalau menemui kesulitan atau kegagalan, selalu mencari alasan dengan menyalahkan keadaan dan orang lain sebagai proteksi untuk membenarkan dirinya sendiri, padahal di dalam dirinya dia tahu bahwa betapa rapuh mentalnya, orang pesimis lebih percaya bahwa sukses hanyalah karena kebetulan, keberuntungan atau nasib semata.

Sebelum kita...

Hari ini
  • Sebelum kita mengatakan kata-kata tidak baik,pikirkanlah tentang seseorang yang tidak dapat berkata-kata sama sekali.
  • Sebelum kita mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang orang yang meminta-minta di jalanan.
  • Sebelum kita mengeluh tentang istri atau suami kita, pikirkan tentang seseorang yang memohon pada Tuhan untuk diberikan teman hidup.
  • Sebelum kita mengeluh tentang prilaku anak kita, pikirkan tentang pasangan yang menunggu seorang anak selama 10 tahun.
  • Sebelum kita mengeluh dengan pekerjaan kita, pikirkan tentang mereka yang selalu membawa izasah dan tidak mendapatkan pekerjaan.
dan Hari ini
  • Sebelum kita mengeluh tentang hidup,pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.